MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan
“PENDAFTARAN PROGRAM PASCASARJANA”
IAIN TULUNGAGUNG
Oleh
LAILATUL ASHARIYAH
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan
Masalah......................................................................... 2
C.
Maksud dan Tujuan....................................................................... 2
D.
Ruang Lingkup Masalah............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Sarana dan Prasarana............................... 3
B.
Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana..................................... 4
C. Prinsip-Prinsip
Manajemen Sarana dan Prasarana........................ 5
D.
Proses Manajemen Sarana dan Prasarana..................................... 6
E. Macam-macam Manajemen Sarana dan Prasarana....................... 9
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................. 12
B.
Saran............................................................................................ 14
DAFTAR RUJUKAN
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Rangkaian-rangkaian dari sub system
atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan
keberhasilannya dinamakan sebagai sistem pendidikan. Yang meliputi tujuan, kurikulum, materi, metode,
pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan
satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu
diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga
mengalami kegagalan. Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam
proses pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-komponen yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan, proses
pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bias menggagalkan pendidikan. Hal ini adalah
suatu
kejadian yang harus
dihindari oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Proses pendidikan dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan pendidikan. Agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai
maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan tujuan
pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan,
kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dominan.
Sebab didalam proses pembelajaran itulah terjadinya interialisasi nilai-nilai
dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu, kegiatan
belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai
diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana
yang kondusif agar peserta didik benar-benar tertarik dan bisa mengikuti proses yang ada.
Dalam kaitannya dengan usaha
menciptakan suasana yang kondusif itu sarana dan prasarana pendidikan memegang
peranan yang sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan
prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian manajemen sarana dan
prasarana?
2.
Apa saja tujuan manajemen sarana dan
prasarana?
3.
Bagaimana prinsip-prinsip manajemen
sarana dan prasarana?
4.
Bagaimana proses manajemen sarana
dan prasarana?
5.
Bagaimana macam-macam manajemen sarana
dan prasarana ?
C.
Maksud dan
Tujuan
1.
Untuk mengetahui tentang pengertian
manajemen sarana dan prasarana.
2.
Untuk mengetahui tentang tujuan dari
manajemen sarana dan prasarana.
3.
Untuk menambah pengetahuan tentang
prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana.
4.
Untuk mengetahui tentang proses
manajemen sarana dan prasarana.
5.
Untuk mengetahui macam-macam manajemen
sarana dan prasarana.
D.
Ruang Lingkup
Masalah
Dalam makalah
ini, kami membatasi pembahasan hanya mengenai pengertian manajemen sarana dan prasarana, serta tujuan,
prinsip-prinsip dan proses manajemen sarana dan prasarana. Dengan demikian kami berharap
pembahasan ini hanya terfokus pada tema tersebut.
|
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Sarana dan Prasarana
1.
Pengertian Sarana dan Prasarana
Pada
dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua unsur,
yaitu sarana dan prasarana. Menurut Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan
dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti papan tulis, spidol,
penghapus, alat tulis, buku, dan media pengajaran. Sedangkan yang dimaksud
dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau pengajaran di suatu lembaga
pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, halaman, kebun sekolah, jalan menuju
sekolah, dan sebagainya. namun, apabila prasarana tersebut digunakan secara
langsung untuk kegiatan belajar mengajar, misalnya kebun sekolah digunakan
untuk kegiatan belajar biologi maka kebun sekolah menjadi sarana pendidikan.
2.
Pengertian Manajemen Sarana dan
Prasarana
Manajemen
sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan mengelola
sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Tim Pakar Manajemen
Universitas Negeri Malang, manajemen sarana dan prasarana adalah proses
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki
oleh sekolah secara efektif dan efisisen. Mulyasa juga menambahkan bahwa tugas
dari manajemen sarana dan prasarana yaitu mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti dalam proses pendidikan.[1]
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan
sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan
secara efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana
sarana dan prasarana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk
kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar
dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif
dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat
penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap
suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di
sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada
umumnya, yaitu: mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pemeliharaan dan pengawasan. Apa
yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan
semua sarana dan prasarana yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Sarana
pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat peralatan, bahan, dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan
prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah ,
seperti; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, kamar kecil, ruang osis,
tempat parkir, ruang laboratorium dan lain-lain.[2]
B.
Tujuan
Manajemen Sarana dan Prasarana
Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah
untuk memberikan layanan secara professional berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif
dan efisien. Berkaitan dengan tujuan ini menjelaskan secara rinci tentang
tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:[3]
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah melalui system
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki
sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan
dana yang efisien.
2.
Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara
tepat dan efisien.
3.
Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan,
sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan
oleh semua personil sekolah.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan
dapat menciptakan sekolah/sekolah islam yang bersih, rapi, indah sehingga
menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada
di sekolah islam. Di samping itu
juga diharapkan tersedianya alat-alt atau fasilitas belajar yang memadai secara
kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat memanfaatkan
secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan danpengajaran, baik oleh
guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.
C.
Prinsip-prinsip
Manajemen Sarana dan Prasarana
Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah
prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:[4]
1.
Prinsip percapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dalam kondisi
siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka
pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.
2.
Prinsip efisiensi,
yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan
melalui perncanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana
pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaiannya harus
dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.
3.
Prinsip administrative, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan petunjuk teknis
yang di berlakukan oleh pihak yang berwenang.
4.
Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu
manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus didelegasikan kepada
personel sekolah yang mampu bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak
personel sekolah dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan
tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah.
5.
Prisip kekohesifan, yaitu
bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu harus
direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.
D.
Proses
Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat
dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan
pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan
islam. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalm
pengelolanya. Karena jika tidak dikelola dengan baik dan tepat, para personel
sekolah tidak akan bisa menggunakannya secara maksimalnya proses pembelajaran.
Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan
dibahas di sisni berkaitan erat dengan: (1) perncanaan sarana dan prasarana
pendidikan islam (2) pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam
(3)inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam (4) pengawasan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam (5) penghapusan sarana dan
prasarana sekolah.[5]
Proses
yang dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki
beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :[6]
1. Perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan.
Perencanaan
sarana atau alat pelajaran tidak semudah perencanaan prasarana (meja kursi)
yang hanya mempertimbangkan selera dan dana yang tersedia. Untuk proses
pengadaan sarana harus mempertimbangkan lebih banyak dan semuanya bersifat
edukatif. Adapun tahap-tahap perencanaan sarana (alat pelajaran) sebagai
berikut :
a. Mengadakan analisis tentang mata
pelajaran apa saja yang membutuhkan sarana dalam penyampaian
pembaelajarannya. Hal ini dilakukan oleh para guru bidang studi.
b. Apabila kebutuhan sarana yang
diajukan para guru melampaui kemampuan daya beli sekolah, maka diadakan seleksi
yang berdasarkan pada prioritas terhadap alat-alat yang mendesak pengadaannya.
c. Mengadakan inventarisasi terhadap
alat atau media yang telah ada. Alat yang sudah ada ini perlu ditinjau lagi,
dan mengadakan re-inventarisasi.
d. Mengadakan seleksi terhadap alat
pelajaran/media yang masih dapat dimanfaatkan, baik dengan reparasi atau
modifikasi maupun tidak.
e. Mencari dana apabila masih
kekurangan dana dalam pengadaan sarana pendidikan.
f. Menunjuk seseorang dalam
melaksanakan pengadaan sarana dan prasrana. Penunjukkan ini sebaiknya
berdasarka pada keahlian, kelincahan berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya.
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan
sarana pendidikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh sarana
pendidikan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses pendidikan dan pengajaran.
Pengadaan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Pembeliaan artinya sarana pendidikan
tersebut harus dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Membuat sendiri yaitu sarana
pendidikan dapat dibuat sendiri oleh sekolah.
c. Menerima hibah atau bantuan atau
sumbangan dari pihak lain, dan menyewa atau meminjam artinya sarana pendidikan yang
diperlukan disewa atau dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
d. Guna susun (kanibalisme) artinya
suatu pengadaan barang dengan menggunakan barang-barang yang sudah tidak bisa
dipakai kemudian disusun kembali sehingga menjadi sarana pendidikan atau daur
ulang.
3. Pemeliharaan dan Penyimpanan Sarana
dan Prasarana
Kegiatan
setelah proses pengadaan adalah pencatatan, penyimpanan, dan pemeliharaan
sarana pendidikan. Pencataan atau yang lebih dikenal dengan inventarisasi harus
dilaksanakan secara terperinci. Tujuan dari inventarisasi adalah sebagai
berikut:
a. Tertib administrasi dan tertib
sarana pendidikan.
b. Pendaftaran, pengendalian dan
pengawasan setiap sarana.
c. Usaha untuk memanfaatkan penggunaan
setiap sarana.
d. Menunjang proses belajar mengajar.
Progam perawatan dapat di tempuh melalui langkah-langkah berikut
ini:[7]
1.
Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah.
2.
Membentuk daftar sarana dan prasarana, termasuk seluruh perawatan
yang ada di sekolah.
3.
Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap perawatan
dan fasilitas sekolah.
4.
Menyiapakan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan
pada masing-masing bagian di sekolah.
5.
Memberi penghargaan bagi mereka
yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.
Adapun progam perawatan freventif di sekolah tersebut dapat
dilaksanakan dengan cara berikut ini.[8]
1.
Memberikan arahan kepada tim pelaksana perawatan preventif dan
mengkaji ulang progam yang telah dilaksanakan secara teratur.
2.
Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana prasarana,
untuk mengevaluasi aktivitas pelaksanaannya berdasarkan jadwal yang telah dilaksanakan.
3.
Menyebarkan informasi tentang progam perawatan preventif untuk
seluruh warga sekolah terutama guru dan siswa.
4.
Membuat progam lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas
sekolah untuk memotivasi warga sekolah.
Pemeliharaan sarana dan prasarana sebenarnya
memerlukan dana yang cukup besar, ini tidak bisa dihindari. Tujuannya antara
lain supaya sarana dan prasarana tidak cepat rusak, disebabkan pengaruhnya
besar pada kesuksesan Pendidikan Islam.[9]
E.
Macam-macam
Manajemen Sarana dan Prasarana
Sehubungan sarana pendidikan bisa diklasifikasikan menjadi beberapa macam
sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: (1) habis tidaknya dipakai; (2)
bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar
mengajar.[10]
1. Jika Ditinjau
dari Habis Tidaknya Dipakai.
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan
tahan lama.
a.
Sarana Pendidikan yang Habis Dipakai
Sarana
pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat, seperti kapur tulis,
spidol, penghapus dan sapu, serta beberapa bahan kimia yang digunakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan
yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi dan kertas karton. Sedangkan, contoh
sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu, dan
kertas. Semua contoh tersebut merupakan sarana pendidikan yang apabila dipakai
satu kali atau beberapa kali bisa habis dipakai atau berubah sifatnya.
b.
Sarana Pendidikan yang Tahan Lama.
Sarana
pendidikan yang tahan lama, yaitu kesekuruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus-menerus dalam waktu relatif lama, sepeti bangku, kursi,
mesin tulis, computer, dan peralatan keluarga.
2. Ditinjau dari
Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan.
a.
Sarana Pendidikan yang Bergerak.
Sarana
pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau
dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakaiannya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa
digerakkan atau dipindahkan ke mana saja.
b.
Sarana Pendidikan yang Tidak Bergerak.
Sarana
pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana pendidikan yang tidak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur,
dan menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti
pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
3. Ditinjau dari
Hubungannya dengan Proses Belajar Mengaajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis
sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan
dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, spidol (alat pelajaran),
alat peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan yang lainnyayang
digunakan guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak
langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di
kantor.
Adapun prasarana
pendidikan bisa diklasiifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana
pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik ketrampilan, dan ruang
labolatorium. Kedua, prasarana pendidikan keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat
menunjang terjadinya belajar belajar mengajar, seperti ruang kantor, kantin,
masjid/mushala, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, rang usaha kesehatan,
ruang guru, ruang kepala
sekolah dan tempat parkir kendaraan.[11]
Sarana dan
prasarana pendidikan dalam lembaga pendidikan islam sebaiknya dikekola dengan
sebaik mungkin sesuai ketentuan-ketentuan berikut ini:[12]
1.
Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
2.
Rapi, indah, bersih anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan
dan perasaan siapapun yang memasuki kompleks lembaga pendidikan islam.
3.
Kreatif, inovatif, responsive, dan variatif sehingga dapat
merangsang timbulnya imajinasi peserta didik.
4.
Memiliki jangkauan waktu penggunaan yang panjang melalui
perencanaan yang matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang
bangunan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Manajemen
sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang
ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses
pembelajaran di sekolah.
2. a). Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah melalui system
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki
sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan
dana yang efisien.
b). Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana
sekolah secara tepat dan efisien.
c). Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan, sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap
diperlukan oleh semua personil sekolah.
3. a). Prinsip percapaian tujuan
b). Prinsip efisiensi
c). Prinsip administrative
d). Prinsip kejelasan tanggung jawab
e). Prisip kekohesifan
4. Manajemen
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan
aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan,
inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan islam. Hal ini
menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalm pengelolanya.
Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan
dibahas di sisni berkaitan erat dengan: a).
perncanaan sarana dan prasarana pendidikan islam b).
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam c).inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan islam d).
pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam e). penghapusan
sarana dan prasarana sekolah.
5. Macam-macam manajemen sarana dan prasarana:
a). Jika
Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai.
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan
tahan lama.
b). Ditinjau
dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan.
(1)
Sarana Pendidikan yang Bergerak.
Sarana
pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau
dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakaiannya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa
digerakkan atau dipindahkan ke mana saja.
(2)
Sarana Pendidikan yang Tidak Bergerak.
Sarana
pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana pendidikan yang tidak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur,
dan menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti
pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
c). Ditinjau
dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengaajar
ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang
secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis,
spidol (alat pelajaran), alat peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan
yang lainnyayang digunakan guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan
yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti
lemari arsip di kantor.
Adapun
prasarana
pendidikan bisa diklasiifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana
pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik ketrampilan, dan ruang
labolatorium. Kedua, prasarana pendidikan keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat
menunjang terjadinya belajar belajar mengajar, seperti ruang kantor, kantin,
masjid/mushala, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, rang usaha kesehatan,
ruang guru, ruang kepala
sekolah dan tempat parkir kendaraan.
B. SARAN
a. Kepada pendidik hendaknya untuk selalu
meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan agar
para peserta didik dapat merasa aman dan nyaman dalam kegiatan belajar
mengajar.
b. Kepada calon pendidik diharapkan mampu
mempelajari bagaimana menciptakan sarana dan prasarana yang baik untuk calon
peserta didiknya kelak.
c. Kepada peserta didik hendaknya tetap menjaga
dan merawan sarana dan prasarana yang telah ada dalam lingkungan sekolahnya
agar tetap baik.
|
Minarti Sri, Manajemen Sekolah. Jogjakarta, AR-RUZZ MEDIA, 2011.
Qomar Mujamil, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta, Erlangga.
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam.
Surabaya, Elkaf, 2006.
http://gadogadozaman.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana.html (diakses pada hari Selasa, 09 September 2014
pukul 21.15 WIB).
http://rijalamirudin.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana-lembaga_7.html (diakses pada hari Selasa, 09 September 2014
pukul 21.45 WIB).
[1] http://gadogadozaman.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana.html (diakses pada hari Selasa 9 September 2014
pukul 21.15 WIB).
[6] http://gadogadozaman.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana.html (diakses pada hari Selasa 9 September 2014
pukul 21.30 WIB).
[7] Mujamil Qomar, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. (Jakarta:
erlangga,….,) Hal. 175.
[9] http://rijalamirudin.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana-lembaga_7.html (diakses pada hari Selasa tanggal 9 September
2014 pukul 21:45)
[12] Mujamil Qomar, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. (Jakarta:
erlangga,….,) Hal. 171.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar